Kesiapan Jaringan 5G di Indonesia
Daftar Isi
Korea Selatan jadi negeri asal yang mengadopsi 5G secara komersial. Di Korea jaringan 5G telah dapat dinikmati di telepon seluler. Indonesia memang belum tahu pasti kapan jaringan 5G akan dapat di pakai di dalam negeri. Tetapi, Direktur Jenderal Sumber Energi dan Fitur Pos dan Informatika Departemen Komunikasi dan Informatika, Bapak Ismail. Mengatakan bahwa 5G diharapkan tiba di waktu yang pas saat masuk ke Indonesia.
Indonesia, kala 5G masuk, telah siap memakai teknologi
tersebut sehingga tidak cuma jadi tempat untuk memasarkan 5G. Walaupun juga
belum jelas kapan 5G hendak masuk Indonesia, pemerintah dan lembaga yang ikut
serta, tercantum industri telekomunikasi, telah mempersiapkan bermacam perihal
supaya bisa mengadopsi jaringan 5G.
1. Pembangunan Infrastruktur 5G di Indonesia
Salah satu tantangan besar jaringan telekomunikasi di
Indonesia merupakan daerah yang luas sehingga sebaran jaringan tidak
menyeluruh. Belum seluruh wilayah di Indonesia merasakan jaringan 4G, untuk itu
pemerintah dan operator seluler terus berupaya memperluas jangkauan 4G ke
bermacam daerah di Indonesia.
Tiga paket jaringan tulang punggung serat optik Palapa Ring,
salah satu program utama untuk menyambungkan segala daerah Indonesia ke
jaringan telekomunikasi, telah berakhir seluruhnya tahun ini. Operator seluler
diharapkan bisa menggunakan infrastruktur ini untuk menarik kabel ke tower base
transceiver station ataupun BTS.
Pemerintah lewat Tubuh Aksesibilitas dan Data( BAKTI) juga
mempunyai program membangun 5. 000 tower BTS untuk wilayah tertinggal, terdepan
dan terluar Indonesia. Program pembangunan infrastruktur memanglah tidak secara
khusus untuk adopsi jaringan 5G di Indonesia nanti, tetapi, Dirjen Ismail pada
dini bulan ini melaporkan pembangunan 4G di Indonesia bagaikan persiapan
mengarah jaringan generasi terkini tersebut.
Baca Juga: Kesiapan Jaringan 5G di Indonesia
Pemerataan infrastruktur untuk jaringan 4G ditargetkan bisa
dimanfaatkan kala Indonesia nanti mengadopsi 5G. Jaringan ini juga dapat
berjalan dengan maksimal lewat kabel serat optik sehingga infrastruktur semacam
Palapa Ring hendak memastikan mutu kekuatan sistem 5G yang nanti didatangkan
oleh operator seluler.
USO yaitu Program umum service obligation, dana yang
dikumpulkan dari operator seluler dan juga cara yang digunakan untuk membiayai
pembangunan BTS, dalam waktu kedepan diyakini dapat dimaanfatkan untuk keperluan
membangun infrastruktur 5G.
2. Uji Coba Jaringan
Dalam hal mempersiapkan jaringan 5G di Indonesia operator
seluler selangkah lebih maju, terlihat semenjak 2017 yang lalu bebeprap oerator
seluler telah mulai menguji coba jaringan tersebut di lingkup kecil, salah
satunya pabrik. Pada saat Indonesia siap mengadopsi 5G nanti, banyak yang
memprediksi jaringan ini bukan untuk konsumen luas misalnya jadi informasi
internet untuk telepon seluler nemun akan digunakan oleh manufaktur.
Smartfren pada pertengahan tahun ini menguji coba jaringan
5G di pabrik pengolahan kelapa sawit di Marunda, beberapa waktu kemudian,
memakai frekuensi 28GHz mm wave. Jaringan 5G di pabrik, dalam uji coba yang
telah dilakukan tersebut, 5G digunakan untuk memantau posisi pabrik secara real
time, aktual, dipadukan dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan internet
of things( IoT).
Uji coba terkhir oleh Telkomsel yang dilakukan pada akhir
November tahun lalu, bekerja sama dengan OPPO, melakukan uji coba jaringan 5G
di Batam untuk melakukan panggilan seluler lewat protokol internet( VoIP) di
fitur Reno tipe 5G.
3. Pasar 5G di Indonesia
Tidak kalah berarti dalam isu jaringan generasi terkini,
tidak hanya permasalahan infrastruktur, Indonesia juga butuh mempersiapkan
semacam apa jaringan 5G hendak digunakan di Indonesia. Tadinya telah diketahui
bahwa pemanfaatan 5G akan dimaksimalkan pada manufaktur. Operator seluler juga
berpendapa bahwa segmentasi 5G di Indonesia yang nampak terdapat di zona
bisnis.
Direktur XL Axiata, Yessie D. Yosetya, dalam suatu dialog di
Jakarta melaporkan 5G hendak memunculkan pemanfaatan dan bisnis baru kala
diadopsi di Indonesia. Operator perlu untuk mengenali pasar tertentu yang
memerlukan bandwidth lebih besar sehingga isu koneksi yang ada dapat terjawab
dengan jaringan 5G.
Pengamat telekomunikasi dari Indonesia ICT Institute, Heru
Sutadi, beberapa waktu kemudian melaporkan 5G di Indonesia bisa digunakan
bagaikan pengganti WiFi dan informasi internet di fitur seluler.
4. Spektrum frekuensi 5G
Saat sebelum mengadopsi jaringan 5G, salah satu perihal yang
esensial merupakan mempersiapkan spektrum jaringan yang hendak dialokasikan
untuk 5G. Pemerintah belum menetapkan spektrum frekuensi yang hendak digunakan
untuk 5G sebab masih butuh menata ulang beberapa frekuensi. Frekuensi untuk 5G
membutuhkan band rendah( lower band), menengah( middle band) dan besar ataupun
upper band.
Di middle band, ada 2 frekuensi ialah 2, 6GHz dan 3, 5GHz,
tetapi, saat ini digunakan untuk satelit. Untuk upper band, Indonesia mempunyai
spektrum frekuensi 26GHz yang relatif kosong dan jadi salah satu kandidat kokoh
untuk dialokasikan ke 5G.
Di lower band, ada frekuensi 700MHz. Namun saat ini masih dipakai
oleh siaran tv analog sehingga pemerintah butuh menunggu Undang- Undang
Penyiaran jika mau mengalokasikan untuk 5G. Frekuensi lainnya, 800MHz, juga di
lower band, digunakan untuk jaringan 4G oleh operator seluler dan telah ditata
ulang (refarming) pada April tahun ini.